Senin, 29 Agustus 2011

Satu Hari Memori

Subuh ini aku terbangun dengan senyum bulan menggantung pada selimut hitam
Mengiangkanku akan seulas senyummu saat kita bercengkerama dulu
Ya, senyuman sederhana di kala itu
Dan setiap gelak tawa yang terhambur terciprat lelucon yang kau lemparkan
Aku pun tersenyum

Pagi ini aku tertegun dengan rindang pohon yang kulalui di sudut jalan
Membawa memori kembali ke tempat itu
Tempat yang menyejukkan, tempat kita bersama, tempat kita saling berbagi dalam peduli
Dan kau tahu?
Aku rindu

Terik matahari sangat membakar sesiang ini, dan sama juga dengan siang – siang yang kita lalui dulu
Membuncah dalam kalbu setiap indah detik waktu yang berlalu
Sesiang itu, saat bersama di kantin, di lapbas, di sinom, di sekolah
Ya, sesiang yang selalu bermakna buatku karena kau selalu ada
Dan aku kembali harus berjalan

Sore ini, aku kembali lagi ke tempat yang buatku adalah rumah keduaku
Yah, mungkin hanya ingin melepas rindu pada suasana dan waktu yang telah berlalu
Dan kau pun ada di tempat ini, apakah tujuan kita sama?
Apakah sama rindu yang kita rasa?
Aku tak tahu, yang jelas aku selalu senang di kala kita bertemu
Mungkin sesaat bernostalgia dengan masa lalu apa perlu?

Aku tak tahu
Karena jelas buatku, waktu bersamamu adalah layaknya emas di kala senja
Layaknya tetes embun yang sejuk di pagi hari
Layaknya rindang pohon yang menaungi di kala siang
Dan seindah rembulan yang selalu bersinar pada waktu malam

Kau tahu?
Karena kau adalah sahabatku